By admin, 26, Feb 2025
Indonesia, negeri agraris dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, memiliki peran krusial dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan tanah subur dan iklim tropis, pertanian lokal seharusnya menjadi tulang punggung dalam memenuhi kebutuhan pangan program ini. Namun, mengapa kita masih bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti beras, kedelai, dan daging sapi?
MBG: Investasi SDM, Bukan Beban Negara
MBG, atau Makan Bergizi Gratis, adalah program yang diusulkan untuk menjamin asupan gizi yang cukup bagi setiap anak Indonesia. Ini bukan sekadar makan siang gratis, melainkan investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Program ini dicanangkan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia agar mampu bersaing di kancah global.
Namun, realitas di lapangan seringkali berbeda. MBG sering diisi dengan makanan olahan tinggi gula dan rendah serat, yang ironisnya, banyak yang diimpor. Padahal, Indonesia memiliki potensi sumber daya pangan yang luar biasa.
Kaya Potensi, Tinggi Impor: Ada Apa?
Indonesia memiliki lahan yang luas, petani yang berpengalaman, dan keanekaragaman hayati yang melimpah. Namun, data menunjukkan fakta yang mengkhawatirkan:
Mengapa kita belum mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri? Beberapa faktor penyebabnya:
Investasi Pertanian: Jalan Menuju Kemandirian Pangan
Bayangkan jika sebagian besar anggaran MBG dialokasikan untuk membeli hasil pertanian lokal. Dampaknya akan sangat besar:
Anak Muda: Saatnya Beraksi di Sektor Pertanian!
Generasi muda memiliki peran penting dalam mewujudkan kemandirian pangan Indonesia. Pertanian bukan lagi sektor yang kuno, melainkan sektor yang menjanjikan di era modern.
Indonesia membutuhkan kontribusi kita. Mari kita isi piring Indonesia dengan hasil bumi sendiri!
Endless Action for Inclusive Agrifuture
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.